so...

friends forever.
forever love.
is there really such thing?
yes there is.
tapi ada juga yang nggak.
gue punya temen yang pacaran hampir sepuluh tahun.
SEPULUH TAHUN! udah ada 20 kali ulang tahun mereka, udah ada ratusan nangis bareng, jutaan ketawa sama-sama, belum lagi rasa cinta dan sayang yang nggak terhitung.
kemudian mereka putus. [karena satu dan lain hal, setelah tangis dan darah bertumpahan, dan mengakibatkan luka tak terobati buat satu pihak.]
eniweiiiii....
sekarang dua orang yang pernah amat sangat dekat itu seperti nggak kenal satu sama lain ketika papasan di jalan.
yang satu melengos pergi, yang satu pura-pura nggak liat.
just like that, ten years down the drain.
[tentunya tidak lupa meninggalkan hikmah pada hidup masing-masing pihak].
tapi ya udah, kedekatan itu nggak ada sisa-sisanya acan.
i once had a very very close friend.
we were like siblings.
we've been friends for more than 7 years.
thru every bit of ups and downs together.
saking deketnya sampai kita udah tau yang satu mau ngomong apa, meski belon diomongin. yang satu lagi sedih gundah gulana atau sejenisnya, somehow bisa kerasa sama yang lain meski yang lain itu lagi ongkang-ongkang kaki nonton tv di rumah.
yah semacam telepati merpati gitulah...
nggak selalu bahagia dan penuh tawa, banyak juga adegan nangis bareng.
tapi ya udah.
just like that.
juga karena satu dan lain hal [yang ini tanpa pertumpahan darah dan nggak pakai luka segala] , we've grown apart.
and now disconected.
sempet ada rasa kangen sama kebersamaan yang kayak dulu.
terus berkembang jadi ketidakpedulian seperti sekarang.
nggak pengen tahu yang lain ngapain, nggak pengen tanya lagi ngapain.
tanda-tanda kehidupan di persahabatan itu, mati sudah.

so.
what really lasts then?
evolution i guess.
we keep on evolving to be a better person [cliche but true].
and people that we met along the way [those friendships that didn't last, those loves that has been torn, those people who left] were tools for our evolution.
so they say.
i agree.