just perfect. no matter what.
gue tergolong jarang nonton berita di tv. kalopun nonton, biasanya cuma ngeliat headline yang ada di layar, terus info selanjutnya baca di koran. alasannya karena gue orangnya nggak tegaan. banyak berita yang menggambarkan kesusahan orang, ketidakadilan, keterpurukan.
nggak tega aja gue.
kemaren gue memaksakan diri untuk nonton acara berita sore. sebenernya karena pengen liat suaminya temen gue yang jadi pembawa beritanya, sekaligus uji mental. ternyata gue cuman kuat nonton dua berita. satu tentang ketidakadilan pembagian dana kompensasi, yang satunya tentang massa yang ngamuk sampai membobol kantor pengadilan atau sejenisnya [saking terkesimanya nonton action orang-orang, beritanya malah nggak diperhatiiin].
di berita pertama dikasih liat penduduk dengan rumahnya yang terbuat dari atap seng dan berdinding gedek, berlantai tanah, lagi berseteru sama pemda dan pakkadesnya, memperjuangkan hak mereka untuk mendapatkan duit 100 ribu sebulan. disinyalir pembagian dana yang tidak merata karena ada kecurangan di pihak rt/rw. padahal itu buat mereka makan. BUAT MAKAN. makan kan kebutuhan primer yang kalo nggak terpenuhi, orang bisa mati! kok kayak gitu masih bisa dicurangin. huhuhuuuu...aku sedih. sediiih sekali. nyaris nangis [beneran].
gue berusaha untuk bertahan. nonton terus. jangan lemes dulu. masih banyak yang kayak beginian di luar sana.
berita kedua, massa pada bawa parang, linggis, bakar-bakaran, pagar dijebol. semua orang tampangnya garang seperti kerasukan setan. gelap mata. ngamuknya nafsu.
that's it. nggak kuat gue.
tv gue matiin. ganti pasang cd laura fygi. baca buku hip hotels escape, sambil minum es jeruk ala jaman sd dulu. rasanya tenang dan nyaman. such a luxury to feel that way.
alhamdulillah. life is good.
betapa ironisnya. di detik yang sama, dunia acak adul di luar sana.
still, it's perfect just the way it is. meski kadang nggak bisa dimengerti otak yang cuma sekepal tangan ini.
nggak tega aja gue.
kemaren gue memaksakan diri untuk nonton acara berita sore. sebenernya karena pengen liat suaminya temen gue yang jadi pembawa beritanya, sekaligus uji mental. ternyata gue cuman kuat nonton dua berita. satu tentang ketidakadilan pembagian dana kompensasi, yang satunya tentang massa yang ngamuk sampai membobol kantor pengadilan atau sejenisnya [saking terkesimanya nonton action orang-orang, beritanya malah nggak diperhatiiin].
di berita pertama dikasih liat penduduk dengan rumahnya yang terbuat dari atap seng dan berdinding gedek, berlantai tanah, lagi berseteru sama pemda dan pakkadesnya, memperjuangkan hak mereka untuk mendapatkan duit 100 ribu sebulan. disinyalir pembagian dana yang tidak merata karena ada kecurangan di pihak rt/rw. padahal itu buat mereka makan. BUAT MAKAN. makan kan kebutuhan primer yang kalo nggak terpenuhi, orang bisa mati! kok kayak gitu masih bisa dicurangin. huhuhuuuu...aku sedih. sediiih sekali. nyaris nangis [beneran].
gue berusaha untuk bertahan. nonton terus. jangan lemes dulu. masih banyak yang kayak beginian di luar sana.
berita kedua, massa pada bawa parang, linggis, bakar-bakaran, pagar dijebol. semua orang tampangnya garang seperti kerasukan setan. gelap mata. ngamuknya nafsu.
that's it. nggak kuat gue.
tv gue matiin. ganti pasang cd laura fygi. baca buku hip hotels escape, sambil minum es jeruk ala jaman sd dulu. rasanya tenang dan nyaman. such a luxury to feel that way.
alhamdulillah. life is good.
betapa ironisnya. di detik yang sama, dunia acak adul di luar sana.
still, it's perfect just the way it is. meski kadang nggak bisa dimengerti otak yang cuma sekepal tangan ini.
2 Comments:
gimana kalo kita mulai dengan memberantas emily santiago agogo dan keroco2nya yang suka membanjiri blog2 kita????!!!
yak mari!!! mari yak!!! yakunkaya! Haik haik!!!
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home