efek artis
gue secara nggak sengaja kecipratan efek artis.
tadi malam gue pergi menyusul makan beberapa teman yang ternyata juga janjian mau ketemu seorang seleb. menurut mereka janji awal adalah jam 6 sore. terus diundur jam 8 malam. dan terakhir diundur lagi jam setengah sepuluh.
sekitar jam setengah sepuluh lewat, datanglah sms ke hp teman saya. dari temannya itu.
"bo, sorry ya gue telat. gue abis dikejar-kejar wartawan infotainment. jadi gue nggak bisa keluar dari tempat syuting nih. tapi sekarang gue udah di jalan kok. udah deket."
mereka [plus gue yang kebetulan nggak kenal dengan mbak seleb] janjian ketemu di sebuah tempat makan yang letaknya bersebelahan dengan butik mbak seleb.
setelah ditunggu hampir 1 jam, mbak seleb nggak datang juga. lho katanya sudah dekat?
kemanakah gerangan? teman gue memutuskan untuk mendatangi butik mbak seleb yang jaraknya selemparan kancut dari tempat kita makan. dia mau menitipkan barang buat mbak seleb ke penjaga butiknya, daripada harus menunggu lebih lama lagi.
di dalam butik ada satu mbak-mbak dan satu mas-mas.
teman gue pun lalu memberitahukan maksudnya.
"mbak, ini titip barangnya yah buat mbak seleb. nanti mau dia ambil."
si mas-mas yang tadinya kita pikir adalah nobody, langsung siaga menyamperi teman gue.
"maaf mbak.., nanti mbak seleb jadi ke sini ya?"
teman gue menjawab tanpa curiga, "oh iya. ini tadi dia udah sms saya kok."
"jam berapa ya?", si mas-mas nanya lagi.
hmm...temen gue jadi curiga. jangan-jangan wartawan infotainment.
tapi ups! tadi udah kelepasan bilang kalo mbak seleb mau ke sini.
wah mbak seleb bakal terjebak nih. harus diberi peringatan.
teman gue pun kembali ke tempat kita makan. masnya pun jadi ikutan duduk dekat kami.
yang tadinya peringatan mau dilakukan via telpon, jadi pakai sms karena takut masnya nguping. duh. kenapa jadi kita yang ikutan panik?
belum sempat mengsms, masuk sms dari mbak seleb.
"bo, gue gak jadi ke situ deh. tadi orang butik bilang ada wartawan lagi nungguin gue. males ah. ketemuan tempat lain aja yuk."
mulailah kita berkasak kusuk membahas akankah ketemu mbak seleb di tempat lain.
agak berbisik. karena kelihatannya mas wartawan mulai mengamati gerak gerik kami.
[nggak sadar aja itu mas kalau kita juga lagi mengawasi dia].
akhirnya diputuskan tidak menyusul si mbak seleb. langsung pulang saja.
kita pun bayar bill, berkemas, dan berdiri dari kursi. sekitar 5 detik kemudian, masnya pun angkat pantat dari kursinya. berjalan agak lambat di belakang kita. padahal sebenernya bisa aja dia nyalip kita yang lelet jalannya.
"wah kita dikuntit. pasti dipikirnya kita mau nyusul mbak seleb", gue jadi parno.
hehe, suka berlebih!
"yah biarin aja. ntar gue bawa terus ke rumah", kata teman gue yang rumahnya di bintaro sektor 9. waks!
begitu sampai ke lapangan parkir, masnya menghilang.
nggak tau menyerah, atau justru siap-siap jadi paparazzi pemburu.
tapi akhirnya toh kita semua sampai dengan selamat di rumah masing-masing tanpa embel-embel kuntitan. atau kitanya aja yang nggak sadar??
tadi malam gue pergi menyusul makan beberapa teman yang ternyata juga janjian mau ketemu seorang seleb. menurut mereka janji awal adalah jam 6 sore. terus diundur jam 8 malam. dan terakhir diundur lagi jam setengah sepuluh.
sekitar jam setengah sepuluh lewat, datanglah sms ke hp teman saya. dari temannya itu.
"bo, sorry ya gue telat. gue abis dikejar-kejar wartawan infotainment. jadi gue nggak bisa keluar dari tempat syuting nih. tapi sekarang gue udah di jalan kok. udah deket."
mereka [plus gue yang kebetulan nggak kenal dengan mbak seleb] janjian ketemu di sebuah tempat makan yang letaknya bersebelahan dengan butik mbak seleb.
setelah ditunggu hampir 1 jam, mbak seleb nggak datang juga. lho katanya sudah dekat?
kemanakah gerangan? teman gue memutuskan untuk mendatangi butik mbak seleb yang jaraknya selemparan kancut dari tempat kita makan. dia mau menitipkan barang buat mbak seleb ke penjaga butiknya, daripada harus menunggu lebih lama lagi.
di dalam butik ada satu mbak-mbak dan satu mas-mas.
teman gue pun lalu memberitahukan maksudnya.
"mbak, ini titip barangnya yah buat mbak seleb. nanti mau dia ambil."
si mas-mas yang tadinya kita pikir adalah nobody, langsung siaga menyamperi teman gue.
"maaf mbak.., nanti mbak seleb jadi ke sini ya?"
teman gue menjawab tanpa curiga, "oh iya. ini tadi dia udah sms saya kok."
"jam berapa ya?", si mas-mas nanya lagi.
hmm...temen gue jadi curiga. jangan-jangan wartawan infotainment.
tapi ups! tadi udah kelepasan bilang kalo mbak seleb mau ke sini.
wah mbak seleb bakal terjebak nih. harus diberi peringatan.
teman gue pun kembali ke tempat kita makan. masnya pun jadi ikutan duduk dekat kami.
yang tadinya peringatan mau dilakukan via telpon, jadi pakai sms karena takut masnya nguping. duh. kenapa jadi kita yang ikutan panik?
belum sempat mengsms, masuk sms dari mbak seleb.
"bo, gue gak jadi ke situ deh. tadi orang butik bilang ada wartawan lagi nungguin gue. males ah. ketemuan tempat lain aja yuk."
mulailah kita berkasak kusuk membahas akankah ketemu mbak seleb di tempat lain.
agak berbisik. karena kelihatannya mas wartawan mulai mengamati gerak gerik kami.
[nggak sadar aja itu mas kalau kita juga lagi mengawasi dia].
akhirnya diputuskan tidak menyusul si mbak seleb. langsung pulang saja.
kita pun bayar bill, berkemas, dan berdiri dari kursi. sekitar 5 detik kemudian, masnya pun angkat pantat dari kursinya. berjalan agak lambat di belakang kita. padahal sebenernya bisa aja dia nyalip kita yang lelet jalannya.
"wah kita dikuntit. pasti dipikirnya kita mau nyusul mbak seleb", gue jadi parno.
hehe, suka berlebih!
"yah biarin aja. ntar gue bawa terus ke rumah", kata teman gue yang rumahnya di bintaro sektor 9. waks!
begitu sampai ke lapangan parkir, masnya menghilang.
nggak tau menyerah, atau justru siap-siap jadi paparazzi pemburu.
tapi akhirnya toh kita semua sampai dengan selamat di rumah masing-masing tanpa embel-embel kuntitan. atau kitanya aja yang nggak sadar??
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home