an answer
kemaren gue sempet bilang ke seorang temen, "gue nggak mau sampai musti disentil dulu sama alam supaya gue berubah. gue pengennya sebelum gue diberi peringatan atau 'dipaksa' untuk mengubah halauan, gue udah berubah duluan."
ini karena gue tau 'disentil alam' biasanya agak shocking buat kehidupan gue.
berhubung gue lagi nggak dalam fase yang kuat untuk menerima sentilan, gue bertekad akan memperbaiki diri, membereskan yang berantakan, menyapu segala yang tersisa berserakan di hidup ini. tentunya semua dikerjakan satu persatu. dalam hal ini, multitasking nggak berlaku. semua dilakukan bertahap.
sekitar tahun lalu ada temen gue yang agak psychic. dia pernah bilang, "kayaknya di dalam diri elo ada yang mengerak. mengendap sudah sangat lama dan selalu ada."
kerak yang akhir-akhir ini gue rasakan sangat penting buat dibersihkan.
agak telat sih memang, tapi ini memang typical gue. anaknya last minute.
meskipun gue udah usaha keras [at least menurut ukuran gue, itu udah cukup usaha], kerak tetap membandel. dan typical gue juga, akhirnya gue menyerahkannya pada universe.
akan datang saatnya kerak di hati akan tercongkel, paling nggak dengan berjalannya waktu akan hilang juga.
dan gue pun merasa keraknya menipis [atau justru tertanam makin dalam, gue jadi ragu].
and at one point, i really feel that i really really have to have a major cleaning.
semuanya harus bener-bener dicabut bersih.
and then boom!
before i get the chance to really take everything off, that's when the universe lowered the boom.
something happened and before i can take a breath or even blink, i was forced not just doing any cleaning, but really shut down the system.
and now i'm shutting down.
not feeling a thing.
not doing any thinking.
can't even bothered to be sad.
for opening any doors for any feeling will make me shattered even more.
life goes on.
but for now i shut down the system.
ini karena gue tau 'disentil alam' biasanya agak shocking buat kehidupan gue.
berhubung gue lagi nggak dalam fase yang kuat untuk menerima sentilan, gue bertekad akan memperbaiki diri, membereskan yang berantakan, menyapu segala yang tersisa berserakan di hidup ini. tentunya semua dikerjakan satu persatu. dalam hal ini, multitasking nggak berlaku. semua dilakukan bertahap.
sekitar tahun lalu ada temen gue yang agak psychic. dia pernah bilang, "kayaknya di dalam diri elo ada yang mengerak. mengendap sudah sangat lama dan selalu ada."
kerak yang akhir-akhir ini gue rasakan sangat penting buat dibersihkan.
agak telat sih memang, tapi ini memang typical gue. anaknya last minute.
meskipun gue udah usaha keras [at least menurut ukuran gue, itu udah cukup usaha], kerak tetap membandel. dan typical gue juga, akhirnya gue menyerahkannya pada universe.
akan datang saatnya kerak di hati akan tercongkel, paling nggak dengan berjalannya waktu akan hilang juga.
dan gue pun merasa keraknya menipis [atau justru tertanam makin dalam, gue jadi ragu].
and at one point, i really feel that i really really have to have a major cleaning.
semuanya harus bener-bener dicabut bersih.
and then boom!
before i get the chance to really take everything off, that's when the universe lowered the boom.
something happened and before i can take a breath or even blink, i was forced not just doing any cleaning, but really shut down the system.
and now i'm shutting down.
not feeling a thing.
not doing any thinking.
can't even bothered to be sad.
for opening any doors for any feeling will make me shattered even more.
life goes on.
but for now i shut down the system.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home