Wednesday, May 10, 2006

no ekop today

i've been busy.
creating things, feeling things, killing feelings, reading signs, doing things, remembering things, forgetting it, trying to remember to forget. pokoknya sibuk lah! sampai lupa rasanya bersantai menikmati apa yang ada di depan gue.
ini amat sangat bertentangan sama gue biasanya. pemuja the art of doing nothing. selama ini gue selalu berfalsafah sejalan dengan prinsip ekonomi seperti yang diajarin di pelajaran ekop waktu sma dulu. dengan usaha seminimal mungkin, memberikan hasil semaksimal mungkin.for years and years of my life, i've been practicing that. and it worked out just fine.
in fact turned out great for some cases.
tapi ada satu hal yang nyaris nggak pernah gue apa-apain, dan hasilnya pun statis.
maka berangkat dari sebuah 'wangsit' di malam hari dan keesokan harinya, mulailah gue melakukan aksi-aksi. yah anggap aja mencoba sesuatu yang baru. for the sake of being alive. dan seperti fenomena bola salju, sekali saja kita menggulirkan setitik salju, bola makin lama makin besar. efeknya jadi kemana-mana.
O OW! sibuklah gue membenahi yang berantakan kena gelindingan bola.
halah! tau gitu kan gue nggak memulai apa-apa...
oh well, tapi kalo inget niat awal 'for the sake of living' yah itung-itung meramaikan suasana. seru melihat bola menggelinding makin besar dari yang awalnya cuma setitik salju di puncak gunung.
sayangnya... gue ikut menggelinding bersama bolanya.
tenggelam dalam salju.



Tuesday, May 02, 2006

hello mr.brightside

gue takjub sekaligus terharu.

bayangkan lalu lintas buncit-mampang di terik matahari jam 11 siang. kusut mampet ekstra padat. tiap pengendara merasa dirinya yang paling berhak. lautan motor beradu sama barisan mobil.

gue lagi antre di barisan kelima di sebuah perempatan yang ada lampu merahnya.
begitu lampu jadi hijau, adu nafsu buat maju kembali terjadi. akhirnya sampailah gue di garis depan. kelebihan dua baris, lampu berganti merah lagi. beradalah gue tepat di tengah perempatan bersama dengan mobil-mobil lainnya. mobil belakang rapat, mobil depan nempel sama depannya lagi. sementara rombongan mobil dari arah kiri sudah siap menyerbu.
bagaimana ini?
polisi yang memang dari tadi sudah ada di situ untuk mengatur kemacetan, lalu mendekatkan diri ke mobil gue.
membiarkan mobil depan gue jalan terus mengikuti barisan depannya yang bergerak maju. dengan TERSENYUM dan menganggukkan kepala seakan minta ijin, dia menghentikan mobil gue untuk memberi jalan arus dari kiri.
huhuhuu...aku terharu. pak polisi yang agak bulat bertampang seperti SBY itu, SEMPET-SEMPETNYA senyum minta ijin di tengah motor-motor yang nyaris menerjang dia.
padahal dia bisa aja tiup priwitan, kasih tangan tanda stop, gue akan berhenti juga.
tanpa rasa kecewa nggak disenyumin.
and instead, he smiled very kindly.
huhuhuuu....